BIOGRAFI SAYA


BIOGRAFI
Riwayat Pendidikan atau Riwayat Hidup
Putri Yourdamarta AMP


Nama saya Putri Yourdamarta Adinda Meychilla Permatasary. Saya anak dari pasangan suami istri yaitu ibu dan bapak saya yang bernama Roos Yunarheni Suryaningsih dan Didik Rudy Maryanto. Saya anak ketiga dari enam bersaudara. Saya mempunyai dua kakak perempuan dan adek sejumlah tiga yang terdiri dari dua perempuan dan satu laki-laki. Kakak saya yang pertama bernama Deviana Intan Gadys Permatahati, dia sudah menikah dan berprofesi sebagai guru dan sekarang posisinya sedang hamil anak pertama. Kakak saya yang pertama dulunya juga kuliah di Universitas Muria Kudus angkatan pertama prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD).  Kakak saya yang kedua bernama Devica Dara Mega Puspitasary, status belum menikah dan dia sudah bekerja akan tetapi juga kuliah setiap hari minggu di Universitas Terbuka mengambil prodi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD). Sedangkan nama adek saya yang pertama yaitu Rosalia Fransisca Mentari Mutiara Putri, dia duduk di kelas XI yang bersekolah di SMA N 1 MEJOBO. Nama adek saya yang kedua yaitu Faivy Juniver Nona Veronica Puspitahati, dia kelas 2 SD. Sedangkan adek saya yang terakhir ini laki-laki sendiri yang bernama Satria Brilliant Dirgantara Talentha Putra, dia kelas 2 SD juga. Saya dari keluarga yang pas-pasan cukup. Pekerjaan dari kedua orang tua saya yaitu PNS (ibu) dan wiraswasta (bapak). Nama-nama keluarga saya memang panjang semua seperti nama saya.

Ketika saya sudah memasukki sekolah Taman Kanak-kanak (TK) yang sekitar berumur 4 tahun, saya disekolahkan di TK Pertiwi alamat Desa Gulang waktu masih nol A dan kelas TK besarnya (nol B) saya pindah di TK Al-Amin alamat Desa Jepang tanpa ada paksaan. TK saya berpindah dikarenakan ibu saya yang sudah tidak mengajar di SD 2 Gulang karena berpindah di SD 2 Jepang. Ketika saya TK saya sudah mempunyai bakat seni. Hal-hal yang berbau seni saya suka dan sampai sekarang menjadi hobbi saya. Bakat seni saya seperti menari, menyanyi, berteater, senam, menggambar dan mewarnai. Mungkin bakat seni itu lahir dari kedua orang tua saya, karena kedua orang tua saya berseni. Ketika saya di TK saya pernah ditunjuk untuk mewakilli lomba mewarnai. Selain itu, saya juga pernah mewakilli lomba nari, waktu itu guru tari saya di TK Al-Amin adalah Bu Win. Itu adalah awal pertama saya diajari menari. Di umur 5 tahun inilah saya mempunyai cerita yang lucu akan tetapi juga mengenaskan. Badan saya melepuh karena terguyur air panas. Asal mula kejadiannya yaitu, dulu rumah saya dengan rumah nenek saya berdekatan. Nenek saya suka merawat bebek dan ayam. Akan tetapi, pada waktu itu saya takut sekali dengan bebek. Ketika siang-siang saya main ke rumah nenek, saya melihat ada nenek saya yang sedang membuat makanan bebek. Dengan waktu yang bersamaan, saya juga melihat tante saya yang sedang membuat bakso. Ketika nenek saya selesai membuat makanan bebek, nenek saya menuju ke belakang untuk memberikan makanan itu ke bebek-bebek tersebut. Dengan sok beraninya saya membututi nenek saya. Seketika si bebek mengetahui makanannya itu dibawa ke belakang, si bebek langsung berdatangan dan posisi itu juga saya langsung dikerubungi bebek-bebek tersebut. Dengan takut dan panik sekali, saya langsung berlari ke arah pintu. Ketika saya berlari ke arah pintu, ketika itu juga tante saya sedang membawa air mendidih di sebuah panci yang akan digunakan untuk membuat bakso. Dengan seketika juga badan saya terguyur air mendidih tersebut menumpahi tubuh saya. Ketika tertumpahi air mendidih itu saya menjerit dan menangis mengatakan “panaaas .. panas” seketika nenek datang dan membawa air dingin lalu diguyurkan ke tubuh saya. Yang paling parah adalah bagian perut saya karena kulit di perut saya langsung mengelupas dan akhirnya saya langsung dibawa ke rumah sakit oleh nenek saya. Ketika kejadian itu, orang tua saya tidak ada di rumah karena sedang mengajar dan bekerja. Ketika sampai di rumah sakit, orang tua saya dikasih kabar oleh nenek saya. Dan seketika langsung orang tua saya menuju ke rumah sakit untuk mengetahui kondisi saya. Ketika orang tua saya sudah sampai di rumah sakit, ibu saya tidak kuat dan tidak kuasa melihatku sehingga dia langsung pingsan. Ketika kejadian itu, tiap malam keluarga saya selalu menjaga tidur saya karena posisi saya seperti mumi hidup karena tubuh saya ditutup dengan perban.

Ketika saya di SD sekitar berumur 6 tahun yaitu tepat pada kelas 1 ketika saya sedang mendaftar kaki saya berdarah karena di jatuhkan oleh teman saya yang belum saya kenal yaitu berkelamin perempuan. Padahal, posisi itu saya bersama dengan orang tua saya (ibu) akan tetapi masih berani menakali. Ketika saya kelas 1 dan kelas 2 SD saya diajar oleh ibu saya sendiri yaitu di SD 2 JEPANG tanpa ada paksaan. Ketika SD saya mengalami kurikulum KTSP 2006. Disini angkatan saya mengalami percobaan yaitu ujian nasional ada 5 paket padahal angkatan sebelumnya hanya 1 paket saja.  Dulu ketika tulisan saya jelek, buku saya selalu dibuang oleh ibu saya. Alhamdulillah, ketika SD dari kelas 1 sampai kelas 6 saya selalu mendapat peringkat 3 besar. Ketika saya mulai dari kelas 4 sampai saya kelas 6 saya selalu di tunjuk untuk perwakilan lomba-lomba baik menari maupun senam kebugaran jasmani baik tingkat kecamatan maupun tingkat kabupaten. Alhamdulillah juga saya selalu meraih juara 1 sehingga naik di tingkat Kabupaten saya meraih juara 3. Saya di tingkat SD mempunyai piagam penghargaan sejumlah 5, yang terdiri dari 2 lomba menari di tingkat Kecamatan dan 1 ditingkat Kabupaten dan 1 lomba senam di tingkat Kecamatan serta 1 piagam ditingkat Kabupaten. Ketika di SD guru tari saya adalah Bu Win, seperti guru tari di TK saya. Sedangkan yang mengajari saya senam yaitu Bu Suntari selaku guru olahraga saya. Ketika dulu berlomba senam kebugaran, saya selalu ditempatkan di depan sebagai ketua dan instrukturnya (pemimpin). Dulu di SD setiap hari sabtu ada senam masal di lapangan, dan saya dijadikan panutan senam bagi yang lainnya sehingga saya ditempatkan di depan juga. Begitu pula lomba menari, saya selalu terpilih untuk mewakilli lomba dari beberapa puluh siswa yang hanya dipilih 2 saja, yaitu saya dan teman saya. Saya waktu kelas 5 dan 6 juga terpilih tim gerak jalan, sepeda hias, dan karnaval di desa saya sendiri yang bernama “Kirab Rebo Wekasan”. Di SD saya juga terpilih untuk perwakilan kemah Jambore Ranting di kecamatan Mejobo baik kelas 5 maupun dikelas 6. Saya di Jambore Ranting juga dipilih untuk perwakilan lomba PBB dan juga lomba menari. Jika Hari Senin sekolah saya ada upacara bendera. Saya pernah menjadi pengibar bendera, protokoler, dirigen, dan pembawa pianika untuk mengiringi lagu mengheningkan cipta. Ketika dulu di SD jika ada acara perpisahan (pelepasan kelas 6) berturut-turut dari kelas 4-6 saya selalu ditunjuk untuk mengisi tari.

Ketika saya lulus SD, saya melanjutkan di SMP dekat rumah saya sendiri yaitu di SMP N 1 MEJOBO tanpa ada paksaan. Ketika saya SMP saya mengalami kurikulum KTSP. Disini angkatan saya juga mengalami percobaan karena ujian nasional pertama kali ada 20 paket. Padahal, angkatan sebelumnya hanya ada 5 paket saja. Disana saya mendaftar dengan menambahkan piagam-piagam yang saya telah raih di SD. Ketika saya di SMP, saya mendapat kelas 7G, 8C, dan 9H. Saya masuk di kelas favorite. Sungguh, perjuangannya sangat berat karena saingan saya juga pandai-pandai. Akan tetapi alhamdulillah di kelas 7 saya medapat peringkat 3, di kelas 8 saya mendapat peringkat 5 dan dikelas 9 saya mendapat peringkat 4. Alhamdulillah saya di SMP menjadi siswa yang aktif. Saya mengikuti ekstra nari pada waktu kelas 7,8 dan kelas 9 pun masih aktif, DKG (Dewan Kerja Galang) pada waktu kelas 8, OSIS (Organisasi Siswa Intra Sekolah) pada waktu kelas 8 dan 9, dan di pramuka saya menjadi Pinru (Pimpinan Regu) pada waktu kelas 7. Awalnya sih saya juga ingin masuk di ekstra teater tapi jadwal dan harinya sama dengan ekstra nari. Sehingga yang saya pilih adalah ekstra nari. Ketika ekstra nari ini, saya di ajar oleh guru tari saya yang bernama Bu Dyah Pita Rini atau yang serig di panggil Bu Pipit yang sampai sekarang pun masih mengajak nari saya kemana-mana sampai jakarta, dan sekitarnya. Di SMP ini pula saya aktif di organisasi pramuka, saya suka pramuka dan saya menyukai tantangan. Bagi saya, pramuka sangat mengasyikkan. Ketika dulu, saya selalu terpilih untuk mengikuti lomba PBB di pangkalan saya. Saya juga selalu mewakilli jikalau ada perkemahan di Kecamatan yang sering disebut dengan Jambore Ranting. Alhamdulillah pangkalan saya berturut-turut selalu Juara Umum jikalau ada kemah di Kwarran Mejobo, sehingga pangkalan saya maju untuk Jambore Cabang atau Kwarran Kabupaten baik grup putra maupun grup putri. Jika ada perkemahan, saya selalu mewakilli lomba menari juga. Jadi, terkadang jika latihan saya bingung. Jika latihan PBB saya mengikuti aturan PBB yang identik kasar dan tegas. Jika latihan nari, saya mengubah tubuh saya menjadi halus sesuai aturan menari. Jika dulu di perkemahan, siang hari saya lomba PBB dan di malam hari saya lomba Menari dan alhamdulillah saya juara 1 semua baik PBB maupun nari. Selain itu, saya juga pernah mewakilli lomba tali temali yaitu membuat pionering rak piring. Setiap hari saya belajar, alhamdulillah juga saya juara 1. Dulu yang mengajari membuat pionering rak piring yaitu Mas Mono selaku pembina pramuka saya dan Mas Darno selaku pelatih saya, dan masih banyak pelatih-pelatih lainnya. Ketika saya kemah di KwarCab, banyak pengalaman-pengalaman baru yang saya dapatkan khusunya ilmu tentang kepramukaan. Jadi saya sangat bersyukur dapat mewakilli kemah KwarCab tersebut sehingga ilmu-ilmu saya tentang pramuka bertambah banyak. Saya juga dipilih untuk dirigen jika ada apel pramuka di SMP saya. Terkadang jika ada acara Perkemahan di SMP  seperti perkemahan sabtu-minggu, saya menjadi pengibar bendera, protokoler, pembaca dasa darma dan tri satya, serta saya juga pernah menjadi pemimpin apel atau upacara. Waktu petugas Jambore Ranting yang dipilih adalah SMP N 1 MEJOBO, saya juga menjadi pengibar bendera di Kecamatan Mejobo. Tidak hanya itu, di setiap upacara Hari Senin saya juga pernah menjadi pengibar bendera merah putih, dirigen, protokoler, dan pembacaan doa serta pernah menjadi pembawa pancasila. Ketika saya di kelas 9 yaitu sebagai senior di pramuka, saya melatih adek-adek kelas dan memberikan ujian buku saku, memberikan materi-materi tentang kepramukaan dan juga melatih PBB, serta memberikan renungan kepada adek-adek kelas. Ketika saya di SMP, saya juga pernah mengikuti lomba geguritan mendapatkan juara 2, lomba modelling mendapat juara 3 tingkat Jateng&DIY, lomba Tari Kretek pada waktu itu diselenggarakan di Gedung Ngasirah mendapat juara 2 tingkat Jateng&DIY. Dulu ketika saya kelas 8 saya mengikuti sekolah modelling (Improv) bersama kakak saya yang pertama bernama Gadys. Saya masuk disana bukannya membayar tapi malah dibayar. Awalnya, saya tidak berminat. Saya hanya mengantar kakak saya, akan tetapi guru modellingnya menyuruh saya untuk memperagakan gaya berjalan ala-ala modelling. Akan tetapi, guru itu yang bernama Yoga malah memujiku dan memasukkan saya di Improv tersebut. Ketika saya dan kakak saya masuk di Management tersebut, ada proyek besar yang akan di selenggarakan di Swalayan Matahari. Ketika itu, Improv mendapat peran pembukaan sehingga membutuhkan para model. Ketika itu, saya dan kakak saya terpilih. Dulu saya sering pentas di Swalayan Matahari setiap Hari Minggu. Akan tetapi, sekarang saya sudah tidak begitu aktif di dunia modelling karena Management Improv pun sudah tidak begitu aktif. Dulu waktu di SMP saya juga terpilih untuk perwakilan Rebo Wekasan dan jika ada perpisahan (pelepasan siswa kelas 9) berturut-turut dari kelas 7-9 saya selalu ditunjuk untuk mengisi Nari. Saya juga pernah mengikuti beasiswa djarum yaitu dengan bermain bulu tangkis, akan tetapi saya tidak lolos karena saingan-saingan saya yang berat bagi saya.

Setelah lulus dari SMP, saya bersekolah di SMA N 1 MEJOBO KUDUS. Saya bersekolah di sana tanpa paksaan. Saya masuk disana awalnya kelas X itu menggunakan kurikulum K-13. Akan tetapi di kelas XI nya saya mengalami perubahan kurikulum, yaitu kembali ke KTSP. Disini pula saya mengalami percobaan ujian nasional menggunakan komputer karena sekolah saya pertama kali ujian LJK adalah angkatan saya. Disana awalnya saya sudah penjurusan, saya mendapat jurusan IPA. Pada waktu kelas XI saya di kelas favorite. Bukan hanya kelas XI, akan tetapi saya dikelas X-XII memang berada dikelas favorite. Dikelas tersebut saya mendapat bimbingan OSN. Saya mendapat OSN Fisika dan hasil dari bimbingan saya akhirnya saya dipilih sekolah untuk mewakilli OSN Fisika tingkat Karasidenan Pati yang dulu diselenggarakan di SMA 2 Pati. SMA, saya juga masih aktif dalam ber-organisasi. Saya mengikuti Organisasi Siswa Intra Sekolah (OSIS) yang dulunya ada tesnya untuk masuk dan alhamdulillah saya lolos, saya juga meneruskan bakat saya dalam bidang pramuka yaitu saya mengikuti Bantara, dan tidak lupa juga saya mengikuti ekstra nari yang gurunya alhamdulillah masih sama yaitu Bu Dyah Pita Rini (Bu Pipit). Saya juga mengikuti ekstra paskibra. Saya ingin masuk teater, waktu itu namanya teater kahanan akan tetapi nasibnya sama seperti waktu SMP yaitu jam dan jadwalnya sama dengan ekstra nari, jadi saya memilih untuk ekstra narinya. Di SMA saya juga aktif dalam petugas upacara seperti pembawa bendera merah putih, protokoler, pembawa pancasila, pembaca UUD 1945, dirigen. Selain itu, di pramuka saya juga masih aktif dalam menjadi petugas seperti pembaca dasa darma dan Trisatya, protokoler, pembawa bendera. Ketika peringatan Hari Kartini saya juga terpilih untuk menjadi komandan peleton. Pada waktu SMA, program OSIS saya salah satunya ada senam disetiap hari Jumat, sistemnya adalah bergilir. Disitu saya juga menjadi instruktur senam yang berada di depan naik di atas mimbar dan yang lain menirukan. Selain itu, saya juga dipilih untuk menjadi kandidat ketua OSIS, waktu itu saya kelas XI. Itu adalah hal yang tidak bisa saya lupakan. Itu adalah hal yang paling mengesankan bagi saya. Dipilih oleh banyak orang, berpidato di depan ribuan orang, menyampaikan visi dan misi saya di depan ribuan orang juga, berkampanye meminta dukungan. Pada waktu itu, yang dicalonkan ada 5 orang yang terdiri dari 4 perempuan dan 1 laki-laki. Dulu, saya mendapat nomor urut 2. Jujur, saya sangat tidak mengira. Foto saya berada di kotak suara. Ketika itu posisi saya kalah dengan kandidat nomor 1 yang bernama Wahyu Trian Suseno selaku kandidat laki-laki sendiri. Perbandingan hasil suara saya dengan Wahyu kalau tidak salah hanya selisih 5 suara. Sehingga, yang menjadi ketua OSIS adalah Wahyu. Saya juga dicalonkan untuk menjadi ketua bantara yang disebut Pradana. Ketika saya di SMA, saya juga aktif dalam pramuka, saya terpilih menjadi perwakilan kemah di Jambore Ranting, saya juga terpilih lomba PBB. Saya juga terpilih paskibra Kecamatan, yang dulunya saya juga pernah menjadi Tim pengiring bendera merah putih pada saat perayaan 17 Agustus yang pada waktu itu saya masih kelas X. Latihan dengan para tentara selama 1 bulan berpanas-panasan. Alhamdulillahnya saya sudah kebal karena dari SD saya sudah pernah mengalaminya. Selain itu, saya juga dipilih untuk perwakilan lomba menari ketika saya kelas XII yang diselenggarakan di GOR Djarum Kaliputu, saya meraih juara 3. Ketika saya kelas X, saya juga menjadi pelatih pramuka di SMP saya, alhamdulillah saat itu saya juga digaji per bulan. Ketika saya menjadi pelatih pramuka di SMP, saya merasa bahwa saya menjadi pembina pramuka yang mempunyai siswa dan siswa membutuhkan saya. Karena, pada saat itu, saya melatih baik PBB, materi tentang kepramukaan, ujian buku saku, memberi nasehat serta motivasi, mengajarkan tali temali, menghendel perkemahan, memberikan renungan malam, menjadi pembina apel, ketika ada kemah saya juga menjadi pelatih nari untuk perwakilan Jambore Ranting di SMP saya. Ketika itu, saya juga merasa menjadi Guru Tari karena tarian, kostum, riasan wajah, riasan rambut saya semua yang menghendel. Itu pengalaman yang sungguh-sungguh luar biasa. Selain itu, mulai dari kelas X sampai sekarang saya diajak Bu Pipit menari kemana-mana, jika Bu Pipit ada job nari pasti mengambil (mengajak) saya dan alhamdulillahnya saya menari itu digaji. Saya pernah menjadi penari pembukaan Dhandangan yaitu di Kabupaten yang menari di depan Bapak Bupati Kudus, saya juga terpilih untuk menari di TMII Jakarta, menari di Kabupaten acara pemilihan grandfinal Mas dan Mbak Duta Kudus serta mengikuti parade seni yang bertempat di Jepara dan di Magelang, saya juga pernah menari di PRPP Semarang, serta masih banyak lagi. Pada waktu saya kelas X juga saya pernah menjadi MC acara pentas seni perpisahan kakak kelas yang diselenggarakan di Gedung Ngasirah. Sungguh, melatih mental sekali. Saya merangkap tugas menjadi MC dan pengisi acara nari pada waktu itu. Di SMA ketika ada acara atau ada perpisahan (pelepasan kelas XII), saya juga dipilih sekolah untuk mengisi acara dengan menari. Ketika saya kelas XII, selaku kelas favorite kelas saya di tantang guru untuk pentas diwaktu perpisahan. Kelas saya menyanggupinya. Akan tetapi, kelas saya memberikan amanah itu pada saya sehingga saya menampilkan Gerak Lagu Flasmoob yang saya karang-karang sendiri dan saya ajarkan kepada teman-teman saya. Pada waktu itu 1 kelas hanya ada 24 siswa dan yang ikut pentas 12 siswa. Ketika itu yang mau pentas ada tesnya dulu, yang tidak lolos ya tidak  jadi pentas. Akan tetapi, alhamdulillah waktu di tes kelas saya lolos sehingga tampil dan dapat memenuhi tantangan dari guru saya.

Setelah saya lulus SMA, saya melanjutkan kuliah di Universitas Muria Kudus tanpa paksaan. Karena, sebelumnya saya sudah mengincar UMK. Waktu pertama kali UMK membuka gelombang 1 yaitu di tanggal 3 Januari 2017, saya bersama ibu saya langsung ke UMK untuk mendaftar dan dulunya Tes CBT dan langsung diketahui hasilnya. Alhamdulillah saya dulu lolos dan langsung membayar DP 1 juta rupiah. Saat itu perasaan saya sangat bangga, rasanya lega tinggal fokus Ujian Nasional saja. Waktu itu saya tidak berminat untuk mendaftar SNMPTN, SBMPTN, Bidik Misi atau yang lainnya. Karena, percuma. Saya dilarang orang tua saya ke luar kota dan saya pribadi pun sanggup untuk pisah dari keluarga, dan harus nge-kost, jauh dari orang tua dan makan pun akan terbatas serta hidup hanya dengan teman-teman. Sehingga, saya tidak mengurusi sama sekali. Ketika setelah ujian nasional selesai, teman-teman saya sibuk mengurus perkuliahan akan tetapi saya tenang-tenang saja karena sudah tidak ada minat kuliah selain di Universitas Muria Kudus. Disana, saya mengambil program studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) sesuai ibu dan kakak saya. Saya sangat enjoy dan senang memilih PGSD karena memang cita-cita saya menjadi guru dan saya bersemangat, optimis untuk menjadi guru karena dukungan dari orang tua saya dan kakak saya yang berkata “kamu bisa menari, kamu juga bisa pramuka, senam pun kamu bisa. Semua yang kamu bisa itu menjadi modal pendukung bagi guru”. Dan alhamdulillahnya, di PGSD ada wajib pramuka, ada ekstra nari juga dan saya juga mengikuti teater tigakoma. Saya mengikuti teater tigakoma mengikuti jejak kakak saya yang dulunya juga mengikutinya dan menjadi peran (aktor) dalam pementasan Lena Tak Pulang. Awalnya saya juga mengikuti UKM Racana (Pramuka) akan tetapi jadwal dan hari latihannya tabrakan dengan teater tigakoma, jadi mengalah salah satu dan yang saya pilih adalah teater tigakoma karena di PGSD sudah ada pramuka wajib. Sebenarnya ibu saya menghendaki saya melanjutkan ke S2 tapi saya belum menyanggupinya karena saya ingin lulus S1 dulu. Jikalau sudah lulus S1 mungkin saya akan bisa menjawabnya. Kalau dibilang ingin sih saya ingin menjadi dosen. Jikalau memang PGSD ada pendidikan profesi, maka saya memilih untuk melanjutkan langsung ke S2. Alhamdulillah sampai sekarang di UMK saya sudah mempunyai sertifikat-sertifikat yang sudah saya terima baik dari Sertifikat Sapamaba, ESQ maupun sertifikat seminar yang telah saya ikuti.

Itu adalah biografi saya dari TK sampai perguruan tinggi. Tidak ada kata paksaan dari orang tua dan orang tua saya juga mengijinkan apa yang saya pilih. Terimaksih J .

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TARI DENOK

SEJARAH TARI KRETEK KUDUS

BIODATA